Sabtu, 27 September 2014

Pengalaman Pribadi : "Berani keluar dari zona nyaman, kenapa tidak ?"




            Seperti menjadi penyanyi, penulis pun memiliki genre atau aliran di dalam tulisannya. Genre tulisan inilah yang sering di jadikan suatu ciri khas oleh seorang penulis untuk menandai karyanya. Seorang penulis akan menulis sesuai dengan hal yang di minati nya. Seorang penulis yang sudah mampu menemuka aliran atau jiwa nya di dalam karya tulis nya akan sangat mudah di tandai. Dan setiap penulis haruslah sadar akan kemampuan dan minat nya di dalam menulis tersebut masuk kedalam golongan mana agar karya nya tepat sasaran.
            Bermodal kan genre penulis fiksi, saya sudah terbiasa menulis dengan bahasa-bahasa ringan dan populer. Saat menulis tulisan fiksi dapat dengan mudah saya merangkai kata menjadi sebuah karya yang siap di terbitkan di blog pribadi ku. Memang saat awal, unutk menemukan ciri dari tulisan saya cukup susah . Sering berlatih, iya sejak saya sering berlatih menulis semua hal yang ingin saya tulis seperti dengan mudahnya mencul di kepala dan siap di tuliskan kedalam karya.
            Saat awal menulis sampai beberapa postingan saya terpublish saya masih belum menyadari kemampuan saya di bidang menulis. Gaya bahasa yang masih kaku, dan sering mengulang kata-kata tidak penting seperti “Nah..., Iya...,Terus...” sempat menghiasi karya saya. Memang tidak terlalu bermasalah dengan kata-kata seperti itu karena karya yang saya ciptakan adalah Fiksi bukan karya formal. Berlatih dan jam erbang menulis yang terbilang sering akhir nya kata-kata serpti itu hilang dengan sendiri nya.
            Mendapatkan tantangan untuk menulis sebuah karya di luar genre. Membuat sebuah blog baru dengan penulisan baru yang di dalam nya bukan merupakan karya fiksi. Benar-benar keluar dari kebiasaan saya. Seperti pertama kali menulis, saya kembali belajar menyusun satu persatu kalimat yang akan saya tuliskan. Berpikir lagi bagaimana cara membuat karya dengan bahasa yang lebih formal. setelah membuat beberapa tulisan akhir nya saya berhasil menulis dengan gaya bahasa yang berbeda dengan karya fiksi saya.
            Menulis “Sosok” ini benar-benar pengalaman pertama yang membuat saya merasa menjadi penbulis awam lagi. Bermodalkan buku “Menulis Sosok” karya Pepih Nugraha saya mencoba menulis dengan genre baru. Rasa takut salah dan merasa kurang percaya diri itu sudah pasti ada. Untuk memposting tulisan ini saya harus meminta pendapat beberapa teman dekat untuk memperbaiki karya saya. Dan akhir nya saya posting dalam blog saya.
            Setiap penulis memiliki kemampuan yang sama dalam menuangkan tulisannya kedalam sebuah karya. Baik penulis fiksi yang mampu menulis karya dengan format formal walaupun harus menguras energi ekstra. Hal yang sama pun akan terjadi kepada penulis dengan format formal yang diminta untuk menulis fiksi.  Bagaimana pun semua akan menjadi mudah jika kita memiliki modal mampu menulis dengan baik dan percaya diri yang tinggi.
            Menjadi penulis memang bukan perkara mudah, tapi semua akan jadi mudah jika kita mau berusaha untuk mengerjakan nya. Berani keluar dari zona nyaman, iya ini penting banget buat kita sebagai penulis. Dengan berani menulis dengan genre baru akan menjadikan kita semakin berwawasan luas dan berkembang. Setiap penulis memang sudah memiliki bakat nya masing-masing. Dengan keluar genre bukan berarti tidak konsisten tapi penulis akan semkin terlihat eksistensi nya di dalam bidang menulis. Menulislah sebanyak mungkin dan sesering mungkin ini akan menjadikan kita semakin banyak memiliki kosa kata yang akan kita tuangkan ke dalam tulisan dalam segala genre.

Menulislah sesering mungkin, dan jari-jari mu akan terbiasa berbicara pada tulisan mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar