Menulis memang merupakan pekerjaan yang pada awal nya
terlihat sangat mudah namun akan sangat sulit ketika memulai nya. menjadi
seorang penulis terkadang tidak akan terbesit di pikiran kita yang memang tidak
memiliki minat di dalam bidang yang harus memiliki berjuta kosa kata ini. untuk
menjadi penulis yang hebat asupan terbaik dan satu-satu nya hanyalah membaca
dan membaca merupakan halyang sangat membosankan untuk ku.
Pada awal petualangan, menulis hal apa saja sesuka hati
kita merupakan langkah awal yang dapat di nilai ini cukup mudah untuk di
lakukan. Pada kenyataan nya tahap ini juga sudah cukup menguras tenaga dan
pikiran. Seperti yang di takut kan oleh para penulis di awal ceritanya “Harus
aku mulai dari mana ?”. Penulis awam atau yang bisa di bilang sebagai penulis
pemula memilih kalimat pertama merupakan hal sangat sulit karena tulisan akan
di nilai menarik atau tidak terdapat pada kalimat-kalimat pembuka. Sama seperti
yang terjadi dengan ku, selalu bingung akan memulai dengan kalimat apa. Sampai pada
akhirnya kini sudah terbentuk gaya menulisku, ccukup ringan untuk di baca dan
selalu mencintai karya fiksi yang menggunakan bahasa imbuhan untuk membangun
imajinasi pembaca.
Tidak akan habisnya, iya itulah petualangan. Setelah di
nilai mampu menulis karya ilmu pengetahuan modern seperti tips dan trik yang di
kemas secara menarik dan mampu menciptakan berjibun karya fiksi, datang
tantangan berikutnya MENULIS KARYA SOSOK
atau Biografi. Ini merupakan hal baru bagi ku, jelas tahu cara menulis
sosok saja tidak bagaiaman akan menulis. Saat melihat beberapa contoh tulisan sosok karya Pepih Nugraha, lumayan
pusing dan butuh banyak nyali untuk menulisnya. Ini bukan genre menulisku,
karena kalimat yang di gunakan adalah kalimat-kalimat formal tetapi harus mampu
terlihat ringan dan enak di baca. Dan akhirnya dalam waktu 3 jam jungkir
jempalit terciptalah karya sosok (link). Ini pengalaman pertama yang membuatku
lompat genre sangat jauh.
Tidak selesai pada tantangan sosok saja tapi masih ada 6
postingan yang melawan genre ringan dengan bahasa semi fiksi ku ini. oke
tantangan ini bukan lagi penawaran yang dapat di pilih mau atau tidak, tetapi
hal ini wajib di lakukan. Waktu yang di berikan memang cukup lama tetapi hal
ini lagi-lagi berhasil membuatku jungkir jempalitan setiap kali mengerjakan. Menulis
dengan kalimat-kalimat formal, kalimat yang banyak menyajikan fakta tetapi
harus tetap ringan, informatif, dan yang pasti singkat. Oke ini cukup bikin aku
berdiam diri di dalam kamar selama berjam-jam hanya untuk menuliskan satu
karya. Jika aku harus menulis karya pengetahuan ringan atau karya fiksi mungkin
dalam waktu 3 jam sudah dapat 2 karya ini satu karya pun belum maksimal.
Setelah kurang lebih 3 bulan dengan serentetan daftar
postingan yang wajib di lakukan ini, akhir nya kini kami mahasiswi MK (PR) 5
sudah siap dan dapat di bilang sebagai penulis. Iya walaupun dalam hal ini
harus di paksa terlebih dahulu dan di berikan banyak asupan contoh, kini sudah
kurang lebih 240 postingan sudah berhasil di ciptakan oleh 12 mahasiswi
MK(PR)5.
Terimakasi ibu Ismawati Retno yang
sudah dengan sabar membimbing dan terus memaksa kami untuk mampu menjadi
penulis di berbagai genre, seperti yang ibu bilang “Cara menjadi penulis
terbaik adalah dengan cara di paksa” dengan begini kami sekarang mampu dan
percaya diri dengan tulisan yang kami ciptakan. Terimakasih Ibu
challenge accepted